Powered By Blogger

Remember..!!!

"All Of The First Draft Are Shits - Semua Tulisan Pertama Pasti Kacau"

7/30/2012

AKU?


“Om, Beli Om”. Aku terbangun dari tidurku, kulihat seorang anak setengah bertriak sambil mengetuk-ngetuk pintu beberapa kali. “beli apa nak?” terdengar suara lekaki paru baya dari dalam ruangan. “beli air om, yang gelas satu” balas anak itu kembali. “500 rupiah” jawab lelaki yang panggil om singkat.

**
Aku telah duduk diam disini selama dua hari, semenjak anak muda itu meninggalkan ku disini, sejak saat itu pula lelaki paru baya menempatkanku disini berjejer dan tersusun rapi bersama teman-temanku. Satu persatu teman-temanku diambil dan dijual oleh lelaki paru baya yang sering dipanggil om itu.

Sebelum Aku sampai disini, Aku melalui proses perjalanan yang cukup melelahkan. Aku masih ingat ketika pertama kali Aku sadar, saat itu Aku berada dalam ruang yang dipenuhi dengan peralatan-peralatan canggih, yang orang-orang sebut mesin. Aku dibawa sana sini, dibersihkan kemudian diisi dengan cairan dan dimasukkan dalam kotak besar yang sangat gelap dan ditutup rapat dari luar.

Aku tak tahu mau dibawa kemana, yang jelas setelah keluar dari ruangngan itu. Aku mendengar suara bising mobil, suara orang berteriak-teriak, suara gemuruh dan trompet kapal yang sangat ribut. Setelah beberapa hari perjalanan, kembali Aku dibangunkan oleh suara terompet kapal, suara orang berteriak-teriak, suara bising mobil, dibawa dan di tempatkan dalam ruang yang sepi. Aku tau, karna selama 24 jam setelah keberadaanku disini, tidak ada lagi suara bising dan ribut.

Esok harinya, kembali kotak yang aku tempati diangkut menggunakan mobil. Selang beberapa lama, sampailah disuatu tempat Aku bersama teman-temanku diturunkan dan diletakkan disebuah ruang yang begitu ramai. Ku dengar kotakku dibuka dan diperiksa, kutatap anak muda berseragam biru putih yang telah mengantarku, namun dia hanya terlihat mengambil nota dan berlalu pergi bersama mobilnya yang berbentuk kotak.

Semenjak hari itu, Aku bersama teman-temanku dijejer, disusun rapi dan di pajang di ruang-ruang berkaca. Tak jarang teman-temanku di masukkan kedalam ruangan yang sangat dingin hingga membuat tubuhnya membeku.

Lamunanku pun buyar, ketika tubuhku terasa diangkat. Ternyata benar, laki-laki paruh baya yang dipanggil om itu mengangkatku dan memberikannya kepada anak tadi. Anak itupun balas memberikan uang koin 500 rupiah sambil tersenyum puas melihatku. “makasih om” ucap anak itu singkat sambil berlari pulang.

Dalam perjalan pulang, anak itu menusukku, menghisap air yang ada dalam tubuhku sampai habis dan mencampakkanku ditengah jalan. Dia membiarkan tubuhku tergeletak ditengah terik panas matahari. Tak jarang pengendara yang lalu lalang iseng-iseng intuk menginjakku dengan harapan bisa mengeluarkan suara ledakan.

Beberapa jam tergeletak, tubuhku mulai melepuh, kulihat seorang perempuan muda berpakaian lusuh dan robek sambil menggendong anak menghampiriku. Perempuan muda itu membawa karung ditangan kiri dan besi pengail ditangan kanan. Tanpa basa-basi dengan suara terengah-engah, langsung mengailku menggunakan besi dan memasukkanku kedalam karung.

Ternyata Aku tidak sendirian, dalam karung itu Aku melihat teman-temanku yang nasibnya tidak jauh berbeda denganku. “cobalah biasakan” terdengar suara dari teman yang berlabel merek terkenal. “saya telah berkali-kali merasakan, setelah ini, kita akan ditimbang dan dijual kembali. Diangkut menggunakan mobil, menaiki kapal, kemudian mobil dan dimasukkan kedalam ruang yang penuh dengan mesin, dibesihkan, disterilkan kemudian disi dengan air mineral, dimasukkan kedalam dos-dos, dipaketkan dan kembali dikirim keberbagai pulau. Itu akan terus berulang sampai kita benar-benar hancur, dibakar atau ditanam oleh manusia”. Jelasnya.

“Manusia memang tak pandai bersyukur, seharusnya mereka tahu bahwa kita telah memudahkan mereka meminum air dengah gelas plastik seperti kita, mereka bisa membawa kita kemana-mana dengan mudah, tetapi setelah airnya habis, mereka malah membuang kita disembarang tempat, hingga berserakahan dijalan, disaluran-saluran pembuangan, Bahkan tak jarang kami salah satu penyebab meluapnya air dijalan-jalan”. sambungnya lagi.
***
Makanya, dari sekarang ayo jaga kebersihan lingkungan kita, buanglah sampah pada tempatnya dan bantu wujudkan program pemerintah yaitu Green and Clean.

RAKERWIL IMIKI Wilayah V di Gorontalo


Rapat Kerja Wilayah V Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (Rakerwil V IMIKI) 2012 sukses dilaksanakan di Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 25-26 juni 2012 dan mengangkat tema “Penguatan Peran Mahasiswa Ilmu Komunikasi dalam Era Globalisasi Informasi” ini dihadiri oleh beberapa universitas dari Wilayah V (sulampapua) Sulawesi, Maluku, Papua.

Kegiatan rakerwil dibuka secara resmi oleh Pembantu Rektor II UNG di Aula serba guna UNG. Dalam sambutannya, PRII UNG sangat mengapresiasi himpunan mahasiswa ilmu komunikasi (HIMAKOM) UNG atas terselenggaranya kegiatan tersebut, mengingat mahasiswa ilmu komunikasi di UNG saat ini masih dua angkatan.

Setelah pembukaan di aula serba guna UNG, Rapat Kerja Wilayah V IMIKI 2012 kemudian di lanjutkan di area wisata Pantai Botutonuo. Pengurus Wilayah V Periode 2012-2013 kemudian memaparkan program kerja yang akan dilaksanaka selama 1,5 tahun masa periodenya serta menindaklanjuti rekomendasi hasil Musyawarah Wilayah V yang di adakan Di Universitas Haluoleo Kendari.

Adapun Pengurus Perguruan Tinggi (PPT) IMIKI yang turut hadir di Rakerwil V tersebut yakni dari Universitas Tadulako (UNTAD) Palu, Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Fajar (UNIFA) Makassar, Universitas Samratulangi (UNSRAT) Manado, Universitas Al-Asy’ariah Mandar (UNASMAN) Polman dan Universitas Haluoleo (UNHALU) Kendari. (imee08)